Kamis, 10 November 2011

Perubahan Sosial dan Kebudayaan

A. Hubungan Antara Perubahan Sosial dan Perubahan Kebudayaan
Teori-teori mengenai perubahan-perubahan masyarakat sering mempersoalkan perbedaan antara perubahan-perubahan kebudayaan. Perbedaan demikian tergantung dari adanya perbedaan pengertian tentang masyarakat dan kebudayaan. Apabila perbedaan perbedaan pengertian tersebut dapat dinyatakan dengan tegas, maka dengan sendirinya perbedaan antara perubahan-perubahan sosial dan perubahan-perubahan kebudayaan dapat di jelaskan.
Kingsley Davis berpendapat “bahwa perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan kebudayaan”. Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagiannya, yaitu: kesenian, ilmu pengetahuan, tekhnologi, filsafat, dan sebagainya. Bahkan perubahan-perubahan dalam bentuk serta aturan dalam organisasi sosial. Sebagai contoh dikemukakan perubahan pada logat bahasa Aria setelah terpisah dari induknya. Akan tetapi, perubahan sosial tersebut tidak mempengaruhi organisasi sosial masyarakatnya. Perubahan tersebut lebih merupakan perubahan kebudayaan ketimbang kebudayaan sosial(Soerjono Soekanto,2006: 266).
Sebenarnya dalam kehidupan sehari-hari, acap kali tidak mudah untuk letak garis pemisah antara perubahan sosial dan kebudayaan. Hal itu di sebabkan tidak ada masyarakat yang tidak memiliki kebudayaan, dan sebaliknya tidak ada kebudayaan yang tidak terjelma kedalam suatu masyarakat. Hal itu mengakibatkan garis pemisah didalam kenyataan hidup antara perubahan sosial dan kebudayaan lebih sukar lagi untuk di tegaskan. Biasanya antara kedua gejala itu dapat ditemukan hubungan timbal balik sabagai sebab dan akibat(Soerjono Soekanto,2006: 268).
B. Bentuk Perubahan Sosial dan Kebudayaan
Perubahan Sosial dan kebudayaan dapat dibedakan dapat dibedakan dalam beberapa bentuk, yaitu sebagai berikut :
1. Perubahan lambat (evolusi) dan perubahan cepat (revolusi)
2. Perubahan kecil dan perubahan besar
3. Perubahan yang dikehendaki (intended change) atau perubahan yang direncanakan (planned change) dan perubahan yang tidak dikehendaki (unintended change) atau perubahan yang tidak direncanakan (unplanned change) (Soerjono Soekanto,2006: 274).
C. Faktor yang Menyebabkan Perubahan Sosial dan Kebudayaan
Untuk mempelajari perubahan masyarakat, perlu diketahui sebab-sebab yang melatari terjadinya perubahan tersebut. Pada umumnya bahwa mungkin ada sumber yang terletak didalam masyarakat itu sendiri dan ada yang letaknya diluar. Sebab-sebab yang bersumber dari dalam masyarakat itu sendiri, antara lain:
1. Bertambah atau berkurangnya penduduk
2. Penemuan-penemuan baru
3. Pertentangan (conflict) dalam masyarakat
4. Terjadinya pemberontakan atau revolusi didalam masyarakat itu sendiri
Selain dari dalam masyarakat sendiri yang melatar belakangi perubahan juga bisa merupakan faktor dari luar masyarakat, antara lain:
1. Sebab-sebab yang berasal dari lingkungan fisik yang berada di sekitar manusia
2. Peperangan dengan negara lain
3. Pengaruh kebudayaan masyarakat lain(Soerjono Soekanto,2006: 282).
D. Faktor yang Mempengaruhi Jalannya Perubahan Sosial dan Kebudayaan
Penyebab terjadinya perubahan sosial dan kebudayaan terbagi menjadi 2 yauitu faktor yang mendorong dan faktor yang menghambat terjadinya sebuah perubahan. Dan semua akan diterangkad dalam bentuk poin-poin sebagai berikut:
1. Faktor yang mendorong jalannya proses perubahan
a) Kontak dengan kebudayaan lain
b) Sistem pendidikan yang maju
c) Sikap menghargai hasil karya seseorang dan sikap keinginan untuk maju
d) Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan menyimpang
e) Sistem lapisan masyarakat yang terbuka
f) Penduduk yang heterogen
g) Ketidak puasan masyarakat terhadap bidang-bidang tertentu
h) Orientasi kemuka
i) Nilai meningkatkan taraf hidup
2. Faktor yang menghambat terjadinya perubahan
a) Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain
b) Pengembangan ilmu pengetahuan yang terlambat
c) Sikap masyarakat yang tradisionalistis
d) Adanya kepentingan-kepentingan yang tertanam dengan kuat atau vested interest
e) Rasa takut akan terjadi kegoyahaan terhadap integrasi kebudayaan
f) Prasangka terhadap hal-hal baru
g) Hambatan ideoligis
h) Kebiasaan
i) Nilai pasrah(Soerjono Soekanto,2006: 287)
E. Proses-proses Perubahan Sosial dan Kebudayaan
Didalam proses perubahan sosial dan kebudayaan melalui beberapa tahap tahap yang harus dilalui seperti berikut:
1. Penyesuaian Masyarakat terhadap perubahan
Keserasian atau harmoni dalam masyarakat (sosial equilibrium) merupakan keadaan yang diidam-idamkan setiap masyarakat. Keserasian masyarakat dimaksudkan sebagai suatu keadaan suatu lembaga-lembaga kemasyarakatan yang pokok benar-benar berfungsi dan saling mengisi. Dalam keadaan demikian, individu secara psikologis merasakan akan adanya ketentraman karena tidak adanya pertentangan dalam norma-norma dan nilai-nilai(Soerjono Soekanto,2006: 289).
2. Saluran-saluran Perubahan Sosial dan Kebudayaan
Saluran saluran perubahansosial dan kebudayaan (averue or chanel of change) merupakan saluran-saluran yang dilalui oleh suatu proses perubahan. Umumnya saluran-saluran tersebut adalah lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam bidang pemerintahan, ekonomi, pendidikan, agama, rekreasi, dan seterusnya. Lembaga kemasyarakatan tersebut menjadi titik tolak, tergantung pada cultural focus masyarakat pada suatu masa tertentu.
3. Disorganisasi (disintegrasi) dan Reorganisasi (reintegrasi)
Sebelum kita mengetehahui arti kedua kata tersebut kita artikan apakah itu organisasi? Organisasi merupakan artikulasi dari bagian-bagian yang merupakan satu kebulatan yang sesuai dengan fungsinya masing-masing. Kemudian pengertian dari disorganisasi dan reorganisasi yaitu:
· Disorganisasi adalah proses berpudarnya norma norma dan nilai dalam masyarakat dikarenakan adanya perubahan-perubahan yang terjadi dalam lembaga-lembaga kemasyarakatan.
· Reorganisasi adalah proses pembentukan norma-norma dan nilai-nilai yang baru agar sesuai dengan lembaga-lembaga kemasyarakatan yang mengalami perubahan. Reorganisasi dilaksanakan apabila norma-norma dan nilai-nilai yang baru telah melembaga(institusionalized) dalam diri warga. Berhasil tidaknya proses pelembagaan tersebut dalam masyarakat.
F. Arah Perubahan (Directory Of Change)
Apabila seseorang mempelajari perubahan masyarakat, perlu pula diketahui kearah mana perubahan dalam masyarakat itu bergerak. Hal yang jelas adalah perubahan bergerak meninggalkan faktor yang diubah. Akan tetapi, setelah meninggalkan faktor itu mungkin perubahan itu bergerak pada suatu bentuk yang sama sekali baru, mungkin pula bergerak ke arah suatu bentuk yang sudah ada didalam waktu yang lampau. Usaha-usaha masyarakat Indonesia yang bergerak ke arah modernisasi dalam pemerintahan, angkatan bersenjata, pendidikan, dan industrialisasi yang disertai usaha untuk menemukan kembali kepribadian Indonesia merupakan contoh kedua arah yang berlangsung pada waktu yang sama dalam masyarakat kita(Soerjono Soekanto,2006: 300). Contohnya
Dulu sebelum orang belanda datang ke indonesia masyarakat indonesia sudah mengenal pendidikan agama melaui padepokan-padepokan atau pondok untuk belajar agama. Namun setelah Belanda datang sistem pendidikan sekuler pun mulai ada di Indonesia yaitu memisahkan antara agama dan ilmu. Namun seiring perkembangan zaman kini banyak perubahan yang terjadi yaitu banyak berdirinya sekolah-sekolah madrasah yang menyatukan kembali antara ilmu dan agama.
G. Modernisasi
Proses modernisasi mencakup proses yang sangat luas. Kadang-kadang batas-batasnya tak dapat secara mutlak. Namun pada dasarnya modernisasi mencakup suatu transformasi total dari kehidupan bersama yang tradisional atau pramodern dalam artian teknoplogis serta organisasi sosial ke arah pola-pola ekonomis dan menjadi ciri negara barat yang stabil.
Syarat-syarat modernisasi yaitu:
· Cara berfikir ilmiah
· Sistem administrasi negara yang baik
· Adanya sistem pengumpulan data yang terbaik dan teratur
· Penciptaan iklim favorable (menyenangkan, menguntungkan) dari masyarakat
· Tingkat organisasi yang tinggi
· Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaan perencanaan social (social planing)

sumber: Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.2006

Rabu, 12 Oktober 2011

Berkenalan dengan komponen Elektronika yuk!!!!!


Saat ini kita sudah mengenal begitu banyak peralatan eletronik, seperti televisi, radio, komputer, dll. Di dalam semua benda itu, terdapat berbagai komponen eletronika yang menarik untuk dipelajari.

Komponen-komponen tersebut tersusun sedemikian rupa sehingga tercipta suatu teknologi yang memudahkan manusia. Apa saja komponen eletronika itu?

Jenis dan Kegunaan Komponen Elektronika


RESISTOR




                                         


Komponen ini berfungsi untuk menghambat arus listrik yang mengalir pada sebuah rangkaian listrik. Resistor memiliki nilai hambat atau resitensi tertentu, ini dibedakan dari warna yang melingkari tubuh resistor.
Tiap warna memiliki nilai yang berbeda (misal, hitam=0, cokelat=1, dst) pemberian warna ini memudahkan para ahli untuk membedakan nilai-nilai resistor.

Kapasitor






Ini adalah komponen elektronika yang berfungsi sebagai penyimpan energi muatan listrik. Secara fisik, komponen ini biasanya berbentuk tabung kecil dan memiliki ‘kaki’ dari kawat yang dirancang memiliki panjang yang berbeda. Jika kapasitor diberi tegangan listrik, muatan positif akan mengumpul di kaki kapasitor yang panjang, sedangkan negatif berada di kaki yang lebih pendek.

Dioda






Komponen elektronika ini terbuat dari bahan semikonduktor. Fungsinya adalah sebagai penyearah arus listrik, sehingga arus listrik yang semula bolak-balik bisa menjadi searah ketika rangkaian listrik dipasangi dioda.
Dioda ini banyak sekali jenisnya, ada dioda biasa, dioda bandangan, dioda gunn, atau dioda arus tetap. Semuanya digunakan pada alat-alat ektronik sesuai dengan kegunaannya.



Transistor








Komponen elektronika yang terbuat dari bahan semikonduktor ini berguna sebagai penguat, penstabil tegangan, atau sebagai sirkuit yang fungsinya pemutus dan penyambung tegangan listrik.


Baterai






Nama baterai tentu tak asing di telinga kita, komponen elektronika ini memang sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Baterai adalah suatu komponen kimia yang berfungsi sebagai penyimpan energi dan mengeluarkannya dalam bentuk muatan listrik.
Baterai terbuat dari bahan karbon sebagai kutub positif, seng sebagai kutub negatif, dan elektrolit yang gunanya sebagai penghantar.


PCB (Printed Sircuit Board)





Bisa juga disebut sebagai papan sirkuit cetak. Komponen elektronika ini memang berupa papan yang dilengkapi dengan sirkuit logam yang bisa menghubungkan komponen-komponen elektronika yang lain. Jadi, PCB ini bisa dibilang sebagai tempat penyatuan rangkaian listrik yang terdiri dari resistor, kapasitor, dll.



CCD (Charged-Coupled Device)









Komponen ini berfungsi sebagai sensor untuk menangkap suatu gambar. Komponen elektronika ini sering digunakan pada fotografi atau kamera digital, spektroskopi UV dan alat optikal lain.


Transformator









Sering juga disebut sebagai transformer atau trafo. Komponen eletronik ini berfungsi sebagai pengubah tegangan listrik. Trafo bisa menaikkan atau bahkan menurunkan suatu tegangan. Komponen ini biasa digunakan pada alat elektroni, misalnya adaptor AC-DC.

Itu adalah beberapa komponen elektronika yang akan kita jumpai bila kita membongkar peralatan elektronik di rumah kita. Menakjubkan, bukan? Dari benda-benda kecil itu bisa tersusun dan menciptakan berbagai barang elektronik yang memudahkan kehidupan manusia.



Senin, 09 Mei 2011

Walter Camp Sang Pencipta American Football


 
American Football, apa itu american football ? mungkin pertanyaan itu masih banyak terdengar dimana" karena olahraga ini tidak sepopuler sepak bola, basket, atau olahraga lainnya, dan olahraga ini hanya terkenal di beberapa negara saja. American football adalah olahraga yang dimainkan dua tim yang masing-masing terdiri dari 11 pemain. Permainan menggunakan bola yang disebut football (bola kaki), berbentuk oval dan berwarna coklat. Kedua ujung lapangan disebut bidang endzone yang merupakan daerah gawang lawan. Tim yang menyerang mendapat 1 set kesempatan yang terdiri dari 4 kali down untuk membawa bola sejauh 10 yard ke bidang endzone lawan. Bola dibawa dengan tangan sambil berlari atau dilemparkan kepada rekan satu tim, sampai gerak maju tim yang menyerang berhasil dihentikan tim bertahan. Skor dicetak dengan cara membawa atau meletakkan bola di luar garis gawang pada sisi endzone lawan, atau menendang bola hingga melewati gawang lawan. Tim pencetak skor terbanyak setelah selesainya 4 babak permainan dinyatakan sebagai pemenang. Pertandingan bisa berakhir seri bila tidak ada pemenang setelah diadakan perpanjangan waktu. Waktu bermain dihitung secara teliti detik demi detik, dan peraturan bermain diawasi secara ketat karena melibatkan benturan fisik antar pemain.  
Pencipta olahraga atau bapak dari american football ini adalah Walter Camp. Chauncey Walter Camp (April 7, 1859 - 14 Maret 1925) adalah seorang penulis olahraga dan pelatih sepak bola Amerika yang dikenal sebagai "Bapak American Football". Dengan John Heisman, Amos Alonzo Stagg, Pop Warner, Fielding Yost, dan George Halas, Camp adalah salah satu orang yang paling berhasil dalam sejarah awal sepak bola Amerika. Camp lahir di kota New Britain, Connecticut, putra Leverett Lee dan Ellen Sophia (Cornwell) Camp. Dia dihadiri Hopkins Grammar School di New Haven, masuk Yale College pada tahun 1876, dan lulus pada tahun 1880. Di Yale ia adalah anggota dari persaudaraan Delta Kappa Epsilon. Pada usia 33, dua belas tahun setelah ia lulus dari Yale, Walter Camp sudah menjadi dikenal sebagai "Bapak American Football". Dalam sebuah kolom di majalah Harper's Weekly populer, kolumnis olahraga Caspar Whitney diterapkan julukan, julukan itu tepat karena, oleh 1892, Camp hampir sendirian fashioned permainan sepak bola Amerika modern. Pada tanggal 30 Juni 1888, Camp menikah Alice Graham Sumner, adik jika William Graham Sumner. Mereka punya dua anak: Walter Camp, Jr (lahir 1891) dan Janet Camp Troxell (lahir 1897).

Komite Aturan dan menulis
Camp adalah suara dominan pada komite peraturan sepak bola berbagai perguruan tinggi yang mengembangkan permainan dari waktu Amerika sebagai pemain di Yale hingga kematiannya. Dia dikreditkan dengan inovasi seperti snap-kembali dari pusat, sistem downs, dan sistem poin, serta pengenalan susunan ofensif panjang-standar pemain (garis serangan tujuh pria dan empat orang backfield terdiri dari quarterback, dua halfbacks, dan fullback a). Camp juga bertanggung jawab untuk memperkenalkan keselamatan "", pemberian dua titik ke sisi defensif untuk mengatasi pembawa bola di end zone sendiri diikuti oleh tendangan bebas oleh pelanggaran dari garis sendiri 20-halaman (untuk mengubah kepemilikan) . Hal ini penting, sebagai rugby union tidak memiliki nilai penghargaan poin untuk tindakan ini, tetapi penghargaan scrum untuk menyerang sisi lima meter dari goalline tersebut. Meskipun memiliki pekerjaan penuh waktu di Perusahaan Jam New Haven dan menjadi seorang penasihat namun sangat terlibat belum dibayar kepada tim sepak bola Yale, Camp menulis artikel dan buku tentang lapangan hijau dan juga pada olahraga secara umum. Pada saat kematiannya, dia telah menulis hampir 30 buku dan lebih dari 250 artikel majalah. Artikel-artikelnya muncul di majalah nasional seperti Harper's Weekly, Collier's, Outing, Outlook, dan The Independent, dan di majalah remaja seperti St Nicholas, Pemuda's Companion dan Majalah Boys '. Ceritanya juga muncul di koran-koran harian besar di seluruh Amerika Serikat. Dia juga memilih "tahunan All-American" tim. Menurut penulis biografinya, Richard P. Borkowski, "Camp instrumental melalui menulis dan mengajar di melampirkan suasana hampir mistis kejantanan dan kepahlawanan ke permainan yang sebelumnya tidak dikenal dalam olahraga tim Amerika."

Dozen Harian
Camp adalah pendukung latihan, dan bukan hanya untuk para atlet yang dilatih. Ketika bekerja sebagai penasehat Militer Amerika Serikat selama Perang Dunia Pertama, ia merancang program untuk membantu prajurit menjadi lebih sehat secara fisik. Program ini kemudian disebut dengan "Daily Dozen," serangkaian latihan pengaturan-up yang dapat dilakukan setiap hari. Kedua Angkatan Darat dan Angkatan Laut menggunakan metode Camp's ("Walter Camp, Bapa Football," Konstitusi Atlanta, 19 September 1920, hal 2D). Seperti ditunjukkan namanya, ada latihan dua belas, dan mereka dapat diselesaikan dalam waktu sekitar delapan menit. ("Camp's Daily Dozen Latihan," Boston Globe, 11 Juli 1920, hal 64) Seorang penulis yang produktif, Camp menulis sebuah buku yang menjelaskan manfaat latihan dan memuji mereka. Selama 1920-an, sejumlah surat kabar dan majalah menggunakan istilah "Harian Dozen" untuk merujuk pada latihan secara umum. (Lulu Hunt Peters, "Diet dan Kesehatan: The Puluhan Harian - Take 'Em" Los Angeles Times, 8 Juni 1927, hal A6) Dimulai pada tahun 1922., Media baru radio mulai menawarkan pengaturan latihan pagi-up, menggunakan sistem Camp's.

Rabu, 20 April 2011

Sherlock Holmes

 Patung Sherlcok Holmes di Scotlandia

Sherlock Holmes adalah detektif fiktif berkebangsaan Inggris ciptaan Sir Arthur Conan Doyle. Ia biasanya ditemani rekannya Dr. Watson dalam petualangannya. Ia terkenal akan kemampuan deduksinya dan kepandaiannya dalam memecahkan kasus.
Sherlock Holmes menyebut dirinya "detektif konsultan", orang yang dimintai tolong dalam suatu kasus ketika kasus tersebut dianggap terlalu sulit untuk dipecahkan polisi dan detektif lain; kita bahkan sering mendengar bahwa dia dapat memecahkan suatu kasus tanpa harus meninggalkan rumahnya. Ia sangat handal dalam menyelesaikan kasus-kasus yang tidak biasa dengan menggunakan kemampuan analisisnya yang luar biasa, dan sering juga menunjukkan kemampuannya ini kepada klien barunya dengan membuat analisis langsung tentang pribadi atau hal-hal yang baru saja dilakukan sang klien. Strategi ini, tentu saja, tidak pernah gagal mencengangkan dan membuat kliennya percaya akan kemampuannya.
Sir Arthur Conan Doyle mendasarkan penciptaan Holmes atas gurunya di Fakultas Kedokteran Universitas Edinburgh, seorang ahli bedah yang sangat berbakat dan juga detektif forensik Joseph Bell, yang mana ilmu forensik menjadi ilmu baru pada waktu itu. "Holmes" dinamakan atas Oliver Wendell Holmes yang sangat dikagumi oleh Conan Doyle, dan atas atlet kriket Inggris yang bernama Sherlock.
Sherlock Holmes tinggal di 221B Baker Street sejak tahun 1881 di mana ia menghabiskan tahun-tahunnya bersama rekannya, dr. John H. Watson, yang dengan siapa ia berbagi kamar selama beberapa waktu sampai Watson menikah dengan Mary Morstan pada tahun 1890. Induk semangnya adalah seorang wanita Skotlandia bernama Mrs. Hudson.
Dalam sebagian besar cerita Holmes ditemani oleh dr. Watson, yang bukan hanya rekannya, tapi juga merupakan penulisnya. Kebanyakan cerita Holmes diceritakan oleh dr. Watson, tentang penyelesaiannya dalam masalah kriminal; di cerita-cerita selanjutnya, Holmes mengkritik Watson atas tulisannya karena Watson menulisnya seperti cerita biasa dan bukannya penjelasan ilmiah.

Museum Sherlock Holmes di Scotlandia